NAMA : MAAARIJ ALDO PRATAMA
NIM : 2115R1125
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring
dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami perkembangankearah
pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa, sehingga kegiatan sehari-hari
yang dianggap tidak mungkin dapat dikerjakan dalam waktu singkat. Pengembangan
teknologi computasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada proses
aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga.
Permasalahan diperoleh dalam pengolahan sistem jaringan. Apabila ada suatu
perubahan program aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal,
datanya harus di-instal ulang atau disesuaikan kembali. termasuk pada pemakaian
komputer biasa diperlukan sistem operasi dan
program aplikasi. Sistem operasi sangat menentukan program aplikasi. Kalau
pemakai memilih sistem operasi MS Windows misalnya, maka aplikasinya punharus
berbasis Windows. Demikian juga kalau sistemnya berbasis DOS, Linux, Mac, dan
sebagainya. Sekarang konsep teknologi informasi Cloud Computing sedang
hangat dibicarakan.Istilah Cloud Computing mulai banyak didengar dan perkembangannya sangat luar biasa.
Disebut-sebut teknologi Cloud Computing dapat menghilangkan
permasalahan yang dijelaskan diatas.
Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT pun sekarang mencurahkan
perhatiannya ke sana. Apa sebenarnya Cloud Computing itu?
Komputasi awan merupakan istilah bagi dunia TI yang sistemnya hanya disewa.
Maksudnya, dalam menerapkan teknologi ini, pelanggan diharuskan untuk menyewa
beberapa komponen kerja di TI, seperti server penyimpanan data
hingga data center. Melihat dari tren ini, kita dapat memprediksi masa
depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service. Seluruh nama besar seperti IBM,Microsoft,
Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi
penguasa terbesar terhadap teknologi awan ini.
B. Identifikasi Masalah
Pada makalah ini, akan kami sampaikan penjelasan tentang cloud computing. Dalam
makalah ini dijelaskan mengenai pengertian, sejarah, keunggulan, kelemahan, dan
sistem security dari cloud computing.
C. Tujuan
Seperti yang telah kami jelaskan dalam kata pengantar, makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang cloud computing. Tujuan makalah ini adalah
menjabarkan mengenai pengertian, sejarah, keunggulan, kelemahan, dan sistem
security dari cloud computing.
BAB II
PENJELASAN
A. Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing)
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan
berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam
Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun
2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing" Cloud Computing adalah suatu
paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan
tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Cloud
computing pada
dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business
process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yangdi
dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud ).
Wikipedia
mendefinisikan
cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server
digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dandata pada komputer atau perangkat lain pada saat
dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Gartner
mendefinisikannya
sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TIyang mudah dikembangkan dan lentur disediakan
sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester
mendefinisikannya
sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau
infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internetdengan cara
swalayan dan bayar-per-pemakaian.”Agar lebih
mudah membayangkan skema Cloud Computing, silahkan lihat ilustrasi
berikut.
B. Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada
tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan
menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari
kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed
J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat
mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud
computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana
kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan
sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya
teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui
internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan
oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari
vrtualization,service oriented architecture, autonomic dan utily computing.
Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak
perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing
untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya
perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
C. Keunggulan Cloud Computing
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang
didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik,
merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain: (1)
Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer, layanan PaaS
memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS
ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud
computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi
bisnis, terutama bisnis pemula(startup). Mungkin di awal bisnis,
kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10
pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus
membeli hardware yang cukup untuk
sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukupmembayar sesuai yang kita
butuhkan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud
computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di
awal,sehingga kita harus melakukan
pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud
computing, kita dapat melakukan
pengeluaranoperasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama
persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini
akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan
memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI
sesuaikebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario
kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada
periode di mana penggunaan TImeningkat tajam. Contoh mudah adalah
aplikasi Human Resource (HR) yang padaakhir bulan selalu meningkat
penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”,
bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah
ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak
karena ada berita menarik. Skenario “On and Off”
adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan
pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud
computing, karena sifatnya yang lentur
dan mudah dikembangkan(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat
dibutuhkan,dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan
menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan
bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapatdilakukan karena
pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan olehkita sendiri.
Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade
hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita
memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik
untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedialayanan.
D. Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus
dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara
lain: (1) service level, artinya kemungkinan service performance
yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider
ini meliputi, data protection dan data recovery, (2) privacy,
yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena
hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance, yang
mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider
terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, (4) data ownership mengacu
pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar
cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user
melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan
keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada
situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan
tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap
peraturan.
E. Sistem Security Cloud Computing
Sebelum layanan Cloud computing menjadi begitu
diinginkan, pelanggan harus merasa aman dengan informasi yang mereka transfer.
Pada jurnal tersebut dijelaskan model pertama yang menjelaskan (model privasi)
dengan mengimplementasikan secara ekonomi efisien metode sedangkan intrusi CP
sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap pencegahan serangan. Ketika
merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud computing, ada yang
mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang pada biaya aspek yang diinginkan
seperti kecepatan data atau keterjangkauan. untuk mengatasi dilema ini,
beberapa skema keamanan seperti sistem Reputasi Dirichlet memungkinkan pengguna
untuk mengontrol tingkat keamanan yang besar.
Tabel Kelebihan dari strategi keamanan
Cloud computing
Privacy
|
Menyediakan enkripsi yang sangat
kuat dari informasi
|
Model
|
Pengguna dapat dengan mudah
menyesuaikan parameter keamanan mereka
|
Menyediakan metode yang
terorganisir yang dapat diimplementasikan dengan mudah
|
|
CP Intrusion
|
Melindungi terhadap berbagai skema
intrusi
|
Detection
|
Memberikan pencegahan yang sangat
baik dari serangan
|
Dirichlet
|
Menyediakan sistem canggih checks
and balances
|
Reputation
|
Menghindari kemampuan bagi
penyerang untuk beradaptasi
|
Menyediakan banyak kontrol
pengguna
|
|
Anonymous
|
Paling cocok untuk jarak kecil,
sehingga pengguna baik tersembunyi dari penyerang
|
Bonus Point
|
Hadiah Kredit memberikan insentif
bagi pengguna untuk berpartisipasi
|
Network
|
Menyediakan kebingungan penyerang
|
Slicing
|
Menghemat bandwidth jaringan
|
kecepatan data yang cepat mudah
dicapai
|
Tabel Kekurangan
dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy
|
Kesalahan dan bug yang sulit untuk
menemukan dan memperbaiki
|
Model
|
Layanan dapat menjadi macet dengan
mengalihkan informasi
|
Sistem hanya preventif, sehingga
tidak melindungi terhadap penyerang agresif
|
|
CP Intrusion
|
Harus diperbarui sering
membingungkan penyerang
|
Detection
|
Mei keliru mendeteksi dan
menghentikan tidak mengganggu informasi
|
Dirichlet
|
Mengandalkan strategi rumit yang
sulit untuk menerapkan
|
Reputation
|
Pengguna kepercayaan hasil
kerentanan terhadap pelanggan menipu
|
Kinerja adalah semata-mata
tergantung pada partisipasi pengguna
|
|
Anonymous
|
Data kecepatan secara drastis
dikurangi
|
Bonus Point
|
Memberikan perlindungan intrusi kecil
|
Network
|
Karena struktur relay,
perlindungan tidak dapat diandalkan
|
Slicing
|
Dapat menjadi mahal jika
diimplementasikan dalam jaringan yang besar
|
BAB III
KESIMPULAN
Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana
informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop,
komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor
dan lain-lain. keuntungan Cloud Computing antara lain: (1) Keuntungan
bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur
publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2)
Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan
implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas, (3)
Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya
pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi
pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena
dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth
internet, (5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Beberapa
pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan
keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada
situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan
tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap
peraturan.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah disusunya makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Setelah disusunya makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Karena sangat pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita maka sangat penting
pula
alat komunikasi dalam kehidupan kita di masa kini.
2. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka layanan
informasi dan komunikasipun semakin cepat dan mudah. Hal
tersebut menuntut
manusia untuk memiliki alat komunikasi yang mendukung semua
itu.
3. Selain media elektronik dan media cetak dengan perkembangannya, jaringan
seluler
dan internet merupakan alat komunikasi masa kini yang lebih
maju dalam
perkembangannya.
B. Saran
Bertolak dari betapa pentingnya teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini karena perkembangannya yang begitu pesat, penyusun memberikan saran sebagai berikut :
B. Saran
Bertolak dari betapa pentingnya teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini karena perkembangannya yang begitu pesat, penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Adanya
lab komputer di kampus untuk praktek TI, agar mahasiswa bisa lebih memahami
tentang pelajaran TI
2.
Penggunaan perangkat yang ada untuk mendemonstrasikan atau mempraktekkan setiap
materi TI karena kalau hanya materi kami tidak begitu
paham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar